Hai Job Hunter
Ada kabar bagus untuk kalian yang lagi cari loker!
Sera sedang membuka rekrutmen untuk bergabung menjadi #JOINSERA #JADIINSANSERA bagi kalian para fresh graduate S1 dan D3.
Detail informasi dan pendaftaran dapat diakses melalui bit.ly/APPLYFADPSERA untuk bidang Finance and Administration Development Program dan bit.ly/LokerSelog untuk bidang Warehouse Officer dan Sales Consultant‼
Jangan sampai ketinggalan, good luck
Video merupakan konten yang sudah tidak asing lagi bagi pengguna media sosial. Dimulai dari YouTube, sekarang konten video telah berevolusi dengan durasi yang lebih pendek dan interaktif seperti di TikTok dan Instagram Reels.
Selain untuk membagikan konten, sekarang sudah ada banyak bisnis yang aktif memproduksi short video di TikTok, Instagram Reels, atau fitur serupa lainnya untuk meningkatkan visibilitas dan awareness brand mereka.
Tidak jarang, akun bisnis di TikTok berbondong-bondong berusaha untuk bisa masuk For You Page (FYP) agar kontennya viral, meningkatkan banyak views dan angka penjualan.
Selain itu, banyak bisnis yang memulai menggunakan fitur live shopping sebagai strategi berjualan online mereka. Hanya dengan berjualan menggunakan live streaming selama 2-4 jam, ternyata omsetnya bisa berkali-kali lipat. Karena kepopulerannya di TikTok, cara berjualan ini menjadi trend dan diikuti oleh e-commerce maupun media sosial lainnya.
Ada banyak tips dan trik untuk bisa meningkatkan performa bisnis di TikTok, tapi tidak banyak yang efektivitasnya tahan lama. Salah satu cara untuk meningkatkan performa bisnis di TikTok adalah rajin melihat trend dan mengeksekusi konten dan strategi dengan rutin dan tepat.
Berikut beberapa strategi untuk melihat trend dan meningkatkan brand awareness di TikTok agar usaha menjadi lebih maksimal.
Strategi Melihat Trend
#1 Lihat dari Akun Lain (Cara Manual)
Cara ini bisa dilakukan dengan mudah dan cepat, yaitu menggunakan 2 akun TikTok yang berbeda dan lihat FYP di dua akun tersebut. Bila ada konten FYP yang sama terulang di 2 akun tersebut, ada kemungkinan besar memang sedang trending di TikTok.
#2 Dengan Tools
Dengan bertumbuhnya content creator di TikTok dan juga jasa TikTok Ads, TikTok menyediakan platform TikTok Creative Center yang merangkum berbagai macam trend di seluruh ekosistem TikTok.
Tools ini memudahkan pengguna untuk bisa melihat trend dari tagar (Hashtag #), lagu, content creator, dan video viral, sesuai dengan industrinya. Selain itu, riset trend juga bisa dipersempit sesuai dengan negaranya.
Dan yang paling digemari dari platform ini adalah, informasi dan datanya free atau gratis bagi pengguna akun TikTok bisnis, bersifat gratis juga karena hanya memerlukan sign up.
Strategi FYP di TikTok
#1 Gunakan Data dari Trend
Gunakan data dari TikTok Creative Center untuk membuat konten. Gunakan lagu, hashtag, atau stitch dengan content creator TikTok yang sedang trending. Selain itu, carilah inspirasi dari video-video yang sedang trending di TikTok.
#2 Buatlah Konten yang Berkualitas
Setelah mendapatkan ide konten TikTok, buatlah konten video yang berkualitas dan menghibur. Pastikan video berkualitas maksimal dan tidak buram. Tingkatkan kualitas video dengan menggunakan tools video editing dan filter. Coba menggunakan transisi dan juga efek-efek video lainnya sehingga membuat videomu berkarakter dan beda dari yang lainnya.
#3 Buat Video Berdurasi Pendek
Salah satu alasan kenapa pengguna TikTok meningkat adalah karena durasinya yang cepat. Pastikan konten video tidak lebih dari 1 menit, karena rentang perhatian pengguna TikTok termasuk cukup pendek, dan dapat mengakibatkan video tidak ditonton hingga akhir. Durasi yang aman untuk konten video TikTok berkisar 15-30 detik
#4 Bangun Engagement
Untuk meningkatkan interaksi/engagement dengan pengguna TikTok, coba gunakan kalimat pertanyaan di dalam caption atau masukkan pertanyaan pendapat di dalam video.
Contohnya:
“Menurut kamu bagaimana?”
“Kalau versi kamu bagaimana?”
Komen di dalam video TikTok juga bisa membuat kontenmu viral. Tidak jarang konten video TikTok yang di komen oleh selebriti atau content creator terkenal menjadi viral. Dan jangan lupa untuk berinteraksi dengan followers dengan membalas atau like komen mereka.
#5 Unggah Konten pada Waktu yang Maksimal
Aneh tapi nyata, bahwa mengunggah konten TikTok memang ada waktu yang lebih maksimal. Waktu prime time, merefleksikan kapan followers atau pengguna TikTok pada umumnya aktif menggunakan TikTok. Secara general, waktu ini bisa dilihat dari waktu aktif pengguna media sosial pada umumnya, seperti saat istirahat kerja pukul 12.00-13.00, waktu pulang kerja sekitar pukul 17.00 hingga larut malam, atau di akhir pekan.
#6 Menggunakan TikTok Live Shopping
TikTok live shopping merupakan cara berjualan menggunakan fitur live streaming menggunakan TikTok. Dengan usaha yang lebih rendah dan durasi waktu yang lebih cepat, TikTok live menjadi salah satu strategi favorit pengusaha untuk berjualan secara online.Artikel di atas merupakan bentuk kolaborasi UPN Veteran Jawa Timur bersama RevoU
Mempunya profil LinkedIn dengan LinkedIn Summary yang ditulis mungkin bukan prioritas utama saat menjadi mahasiswa. Tapi nyatanya, memiliki profil LinkedIn sedini mungkin saat kuliah dapat membantu menambah wawasan karir, membangun jaring secara profesional, dan membantu mencari tempat magang ataupun kerja.
Tapi dimulai dari mana?
Kamu sudah selesai membuat akun LinkedIn, tapi masih bingung harus menulis apa di bagian summary profilmu? Sudah mencontek profil teman-temanmu, tapi jadi semakin bingung harus menulis dengan lengkap atau yang singkat-singkat saja?
LinkedIn Summary merupakan tempat kamu untuk melakukan virtual elevator pitch! Nah, elevator pitch adalah sinopsis ringkas mengenai latar belakangmu. Biasanya, kamu akan menggunakannya ketika berada di networking event atau jika perekrut bertanya saat wawancara kerja “Ceritakan tentang diri kamu!”
Jadi, pastikan LinkedIn Summary-mu berisikan :
- Pengalaman kerja/organisasi
- Kualifikasi yang kamu punya, dan
- Informasi seputar kepribadianmu yang ingin kamu tunjukkan.
Selain dapat memberi kesan bahwa kamu orang yang detail dan memerhatikan hal kecil, LinkedIn Summary yang lengkap juga bisa memberikan informasi baru bagi orang yang melihat profilmu. Berikut adalah 4 cara membuat LinkedIn Summary:
Langkah #1 - Beri Kesan Pertama yang Kuat
"First impressions are the most lasting"
Coba pikirkan, pernahkah kamu dengan cepat memutuskan untuk tidak menyukai seseorang hanya karena kesan pertama yang tidak menyenangkan?
Mungkin karena orang tersebut tidak tersenyum hangat saat kalian berjabat tangan, atau karena ia tidak mengucapkan terima kasih setelah kamu menawarinya minum?
Berdasarkan penelitian Rydell dan McConnel (2006), kesan pertama memengaruhi penilaian personal terhadap seseorang, bahkan ketika ada bukti kontradiktif lain yang bisa membantah hal tersebut.
Karena itu, penting untukmu mempersiapkan kesan pertama yang baik! Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan membuat kalimat awal yang menarik pada LinkedIn Summary.
Kamu bisa membuatnya sesuai dengan minat kamu pada bidang atau profesi tertentu, hal unik tentang kamu, atau quotes dari idola yang sejak dulu kamu jadikan moto hidup.
Langkah #2 - Kumpulkan & Ceritakan Informasi tentang Dirimu
#1 Bahas Pengalaman Kerja/Magang
Jangan berpikir bahwa kamu tidak perlu memasukkan informasi mengenai pengalaman kerja atau magang di LinkedIn Summary karena sudah menuliskannya di bagian ‘Pengalaman’.
Justru ini merupakan kesempatanmu untuk meringkas dan menunjukkan pencapaian yang kamu hasilkan!
Bagi kamu yang belum memiliki pengalaman kerja, LinkedIn Summary juga bisa kamu isi dengan pengalaman magang, organisasi, serta kepanitiaan yang pernah kamu ikuti.
#2 Beri Tahu Kualifikasi dan Keahlian yang Kamu Punya
Sekarang saatnya kamu membahas keahlian apa saja yang kamu miliki. Baik itu soft-skill yang kamu dapatkan sejak bergabung di organisasi kampus, hingga keahlian tertentu yang kamu kuasai setelah lama bekerja.
Atau jika kamu baru lulus, kamu bisa menuliskan keterampilan menulis yang kamu kuasai karena pernah menulis blog atau berkontribusi di organisasi kampus.
#3 Tunjukkan Kepribadianmu yang Menarik
Pada bagian summary, kamu tidak hanya dapat menuliskan informasi mengenai pekerjaan saja. Kamu juga bisa menceritakan hal-hal personal lain yang menarik dan menggambarkan kepribadianmu.
Meskipun tidak langsung berhubungan dengan dunia kerja, tapi value yang kamu ceritakan dalam summary bisa jadi cocok dengan value perusahaan!
Selain itu, jika kamu bisa membungkus cerita ini dengan baik, orang yang membaca juga akan mendapat nilai tambah mengenai sosok kamu di luar lingkungan kerja.
Langkah #3 - Pilih Gaya Penyampaian yang Sesuai Denganmu
Setelah tau apa saja yang ingin kamu tulis, saatnya memilih cara penyampaiannya.
Kamu bisa menyampaikan dengan gaya bercerita, membuat summary profilmu ringkas dan jelas, atau gabungan dari keduanya.
#1 Gaya Bercerita
Kalau kamu ingin menunjukkan hal yang berbeda dari kebanyakan orang, gaya ini pas untukmu. Dengan bercerita, kamu bisa memamerkan kepribadianmu yang menarik agar diketahui orang lain.
Karena lebih menunjukkan soft-skill dibandingkan hard-skill, cara ini ideal untuk dua tipe pengguna LinkedIn: “Si Penambah Teman” dan “Si Lulusan Baru”.
Cara ini juga cocok untuk kamu yang belum memiliki banyak pengalaman kerja. Misalnya, para lulusan baru (Fresh Graduate).
Daripada hanya menuliskan pengalaman magang yang hanya beberapa bulan, kamu bisa menceritakan bagaimana karaktermu yang tegas sangat membantumu dalam membuat perubahan total di organisasi yang kamu pimpin.
#2 Tegas dan Tuntas
Gaya menulis ini cocok untukmu yang ingin merintis karir di perusahaan yang tergolong konservatif.
Misalnya, apabila kamu seorang pengacara dan ingin menunjukkan pengalaman dan keahlianmu dengan efektif dan efisien (sehingga tidak memerlukan kalimat-kalimat pemanis yang mungkin akan mengurangi kredibilitasmu).
Jika kamu sedang mencari kerja, cara ini juga bisa kamu terapkan karena dapat langsung menyorot informasi yang ingin kamu tunjukkan pada rekruter yang sedang mengecek profil LinkedIn-mu.
#3 Gabungan
Sesuai dengan namanya, ini merupakan gabungan dari kedua cara sebelumnya. Cara ini cocok untuk kamu yang ingin menunjukkan profesionalitas, tapi di saat yang bersamaan juga ingin menunjukkan sisi yang lebih santai dan kepribadianmu yang tidak kalah menarik.
Langkah #4 - Tutup dengan Call-to-Action
Oke, sekarang kamu sudah pamerkan pengalaman dan kemampuan yang kamu punya. Tapi jangan berhenti sampai di sini saja. Tutup elevator pitch-mu ini sehingga perekrut yang tertarik dengan profilmu akhirnya membulatkan keputusannya dan segera menghubungi kamu.
Buatlah kalimat penutup yang menunjukkan bahwa kamu sangat terbuka untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai bidang yang kamu sukai.Apabila kamu sedang mencari pekerjaan, tuliskan bahwa kamu kini terbuka pada pada tawaran di posisi atau bidang tertentu.
Jadi, pada bagian akhir LinkedIn Summary, kamu bisa mencantumkan alamat email atau nomor telepon yang bisa digunakan oleh perekrut agar lebih mudah dalam menghubungimu! Tidak hanya untuk mencari pekerjaan, tapi untuk mencari client/partner pun bisa! Memiliki LinkedIn Summary yang menarik dapat membuka berbagai pintu dalam perjalanan karirmu.
Artikel di atas merupakan bentuk kolaborasi UPN Veteran Jawa Timur bersama RevoU